Halaman

Filosofi Sumur

*Ada yg punya sumur?*

*Atau pernah mengambil air dari sumur?*

Pernahkah anda galau atau khawatir ketika di pagi hari anda menurunkan tali timba kemudian anda dapati air tak bersisa?

Saya pikir anda dan saya setuju bahwa ketika kita menurunkan tali timba hati kita tenang dan yakin bahwa dibawah sana berlimpah ruah air yg bisa kita nikmati, padahal tidak pernah sekalipun kita mengukur stok air yg ada atau mengetahui darimana sumber air itu sampai bisa tertampung di sumur kita.

Ya begitulah sifat rezeki persis seperti air sumur. Kita tidak pernah bisa tau darimana asal sumber dan banyaknya, tetapi kita yakin bahwa *rezeki berlimpah ruah* di luar sana.

*Pertanyaannya*: mengapa jika rezeki pada kodratnya berlimpah ruah, *Allah* sediakan tetapi kita kesulitan untuk mendapatkannya? Bahkan dalam beberapa *episode kehidupan* sampai *MINUS*.

Kembali kepada *filosofi sumur*, pernahkah anda sampai tidak bisa mengambil dan menikmati airnya? Ya pernah. Ketika ada *bangkai tikus* yg masuk kedalamnya, *bangkai tikus* tidak hanya menghalangi anda untuk menikmati air yg ada, bahkan anda harus membuang habis dan menguras sisa air yg tersisa. Ya sampai *HABIS*, sampai *bangkai* dan *aroma busuk* tadi hilang.

*Saudaraku*... Seringkali dalam hidup kita harus mengalami *kenyataan pahit* dengan *hilangnya semua yg kita kumpulkan dan miliki*. Sadarilah itu adalah cara *Allah* untuk *membersihkan harta kita*, untuk menguras air mata kita karena masuknya " bangkai tikus " kedalamnya.

*Apakah bangkai tikus itu?* Ya bangkai itu adalah *dosa* dan *kemaksiatan* yg kita lakukan yg merusak *sumber* dan mata air *rezeki* kita.

Tapi berbahagialah, meskipun habis dan terkuras. Setelah itu air sumur akan selalu muncul dan berlimpah ruah kembali.

*Keep istiqomah untuk mencari rezeki yang halal 🙏🏼*

0 Comments:

Posting Komentar